MOJOKERTO - Di tengah ramainya sejumlah Perguruan Tinggi menyampaikan petisi bernada kritik terhadap Presiden Jokowi terkait Pilres 2024, Civitas Akademika dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nurul Islam Mojokerto melakukan Deklarasi Pemilu Damai.
Deklarasi Pemilu Damai yang dilaksanakan di Aula Pondok Pesantren Nurul Islam II ini dihadiri oleh para Dosen dan Ratusan Mahasiswa, Senin (5/2/24) siang.
Dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), setidaknya ada tiga poin penting yang disampaikan oleh Sivitas Akademika STAI Nurul Islam pada Deklarasi Pemilu Damai.
Berikut 3 Poin Deklarasi Pemilu Damai oleh Civitas Akademika STAI Nurul Islam.
Dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kami Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Islam menyatakan sikap :
1. Mengajak seluruh komponen bangsa untuk mensukseskan Pemilu tahun 2024 berjalan dengan aman dan damai.
2. Bersama menangkal berita hoax dan ujaran kebencian yang dapat mengganggu jalannya Pemilu tahun 2024.
3. Kami berdeklarasi Pemilu damai bermartabat dan tanpa provokasi.
Sementara itu, Ketua STAI Nurul Islam KH Ahmad Siddiq menyampaikan, bahwa Deklarasi Pemilu Damai ini merupakan bentuk ajakan pada segenap komponen bangsa untuk menyukseskan Pemilu tahun 2024 yang aman, damai dan kondusif.
"Sebagai generasi penerus bangsa, kita kehendaki agar Pemilu damai ini berjalan dengan lancar, sejuk, dan sehat, " ungkapnya.
Pihaknya mewanti-wanti, agar tidak mudah terpancing oleh segala bentuk upaya provokasi yang dapat memecah belah persaudaraan serta tindakan yang mencederai pesta demokrasi.
Baca juga:
Kapolres Mojokerto Cek Terminal Kertajaya
|
Selain itu, ia juga berpesan agar mencari kebenaran atas suatu informasi yang didapatkan, sebelum membagikan atau menyebarkannya.
"Mari kita sikapi dengan arif, karena sebuah tujuan yang baik harus dilalui dengan ikhtiar yang baik sehingga hasil yang dapat kita rasakan sekarang menjadi baik, " imbuhnya. (*)